12 Agustus, 2008

Jadi Om

Gak terasa masa2 SMA udah hampir 4 tahun berlalu. Berlalu dengan cepat dan penuh makna. Rasanya baru kemaren masih bolos lewat belakang kelas sambil teriak BEBAAAAAAASSSSSSS……..!?, tapi ternyata udah ditunggu pak guru dengan kumis segede gerobak sampah di balik pagar. Pernah juga bolos trus mampir ke bengkel temen sambil ngecat helm dengan motif “Dosa Tanpa Akhir” yang ujung2nya gara2 tu bengkel berlokasi di pinggir jalan protokol, guru Ekonomi lewat depannya sambil tersenyum yang ujung2nya (lagi) mencoret namaku di absennya. Mungkin banyak banget kenangan yang gak bias tertuang semuanya di sini, yang jelas gak jauh2 dari kejahatan mini versi anak SMA aneh.

Mulai dari kelas satu sampe kelas tiga semuanya berlalu dengan indah. Namun dari ketiga tahun itu sama sekali gak ada cewek yang naksir ato minimal melihat tampangku yang minus ketampanan ini. Selain gak punya modal yang cukup mungkin yang bikin mereka ilfil sama aku motto hidupku “ Idon’t Like Mandi” ato “Biar Jelek Asal Udah Lunas”. Whatefa lah, yang jelas semua telah berlalu dengan manisnya sampe detik ini. Dan sebuah lembaran baru hidup udah mulai dibuka sekarang. Kalo dulu waktu barusan lulus yang sering dibicarain pas ketemu temen adalah seputar kuliah dimana ato minimal masih minat kuliah gak, he2. Na sekarang ini paradigma baru telah terbentuk, perang telah dimulai, genderang telah ditabuh, nasi telah menjadi bubur, VCD porno telah dirazia,…..ups. Maap. Banyak pertanyaan varian baru yang sudah banyak bermunculan. Salah satunya : KAPAN MENIKAH???????

Asal tahu aja, menurutku yang dimaksud menikah adalah bener2 hal yang sakral, yang gak boleh sembarangan dilakuin. Misalnya sambil boker, ngupil, apalagi sambil kayang. Semuanya harus dilakukan dengan persiapan yang lumayan matang (asal gak gosong aja). Mulai dari memilih calon, mengenal doi dan keluarga, sampe memilih nama binatang piaraan kelak kalo udah menikah. Fiuh, bener2 tugas melelahkan. Tapi karena menikah itu ibadah, yang jelas pasti semuanya berbuah manis dikemudian hari. Asal kita memupuknye dengan bener2 dan dengan pupuk yang berkualitas, jangan asal pake kotoran dan juga urine ajah, hi2.

Dan yang berhubungan dengan semuanya itu berawal dari info dari beberapa temen. Ceritanya gini, beberapa waktu lalu ada kabar kalo salah satu temen SMA ku udah ada yang melahirkan a.k.a punya anak ato telah berkembang biak (sori, hi2). Adapun nama2 itu adalah sebagai berikut :

1. Ervina, biasa aku panggil pake nama Pulen

Ok. Perkenalan aja dulu. Tapi sebelumnya aku minta maap dulu buat doi, cz telah mencatut namanya dalam dunia gak jelas ini. Yup, Pulen ini adalah temenku SMA sejak 567 SM. Ya GAKLAH!. Temen SMA yang rumahnya lumayan deket dari rumahku, yang bercat putih dan ada pohon mangga di depannya (emang tahu??). Singkat cerita beberapa waktu yang lalu aku dapet kabar kalo doi udah menikah dan punya anak hasil dari hubungannya dengan suaminya, bukan denganku ato dengan kepala sekolah, hi2. pulen ini orang agak kocak dan suka error juga. Dan pas kerumahnya juga aku sempet kaget melihat postur tubuhnya yang telah berubah banget. Berisi dan serba besar. Pokoknya ibu2 banget deh, gak ada unsur kebapakan sama sekali. Anaknya cewek. Namanya aku agak lupa coz agak susah dieja oleh manusia berintelijensi tiarap kayak aku ini. Yang aku inget ada unsur nama bapaknya, bukan namaku. Dan banyak banget yang berubah dari dirinya. Yang gak berubah cuman satu, doi tetep gak naksir aku sama sekali.



coba yang jadi bayi aku.......




2. Dhika (semua koresponden memanggilnya Ganong)

Dhika ini dulu temen yang tergabung juga dalam geng KULUPAN (aKU duLU dua laPAN) perkumpulan anak2 gak jelas dari kelas 2.8. Termasuk juga sebagai kru Band kelas yang namanya gak akan saya sebutkan demi keamanan bangsa dan negara. Baru kemaren aku maen ke tempat Dhika. Doi adalah anggota KULUPAN yang menikah paling awal alias penentu tonggak sejarah perkawinan antar temen, he2. Doi juga dapet piala versi kami, yaitu piala bergilir bagi anggota gank yang telah menikah. Tapi setelah muncul piala itu semua anak jadi saling menerka, siapa yang bakalan jadi nomor duanya. Dan sampe tulisan ini aku rilis, belum ada yang yang berani mengambil resiko itu, hi2. Dhika dikaruniai seorang bocah laki2 yang wajahnya mirip banget sama ibunya. Yang jelas keponakan yang membanggakan Omnya. Tapi takut juga kalo sampe si jabang mengikuti keahlian babenya dalam berusil mania terhadap Om2nya dulu, he2. Beberapa catatan keahlian babenya antara lain : memasukkan kerikil ke knalpot temen, mengganjal tutup busi dengan plastik, memindahkan tutup pentil ke kantongnya (ngutil), dan bla bla bla lainnya. Tapi, semoga semuanya tidak menurun ke darah si kecil, dan dia bisa menjadi anak yang berbakti kepada ortunya serta membuat bangga Omnya. (buat Dhika, maap, aku jujur banget)




ini anaknya Dhika, aku gak ikut bikin, SUER?!



Sedikit rasa bangga muncul, rasanya friendship yang terjalin itu makin erat aja. Dan yang bikin mupeng adalah bagaimana bahagianya mempunyai keluarga yang selalu mendampingi kita. Aku pun berharap banget bisa segera mengikuti kesuksesan mereka. ( Ndutie, I miss u…..)

3 komentar:

Akhmad Ismail mengatakan...

Wah...mangkin keren aja blognya...sudah semakin dekat dengan kenyataan untuk menjadi seorang "best-seller book writer"...

kalau bisa lebih dipromoin pak, and yang baca suruh sekalian "leave comments" biar anda mungkin bisa semangkin terkenal...

may be someday you will have a nickname...ainul hirata.... =]

mail @
www.suro-boyoan.blogspot.com

Unknown mengatakan...

Blognya mas makin keren aja. bisa2 nyamain raditya dika. hehehe. terus berkarya ya mas.....

Aris Sunaryo mengatakan...

semoga kau cepat menyusulku disini...
hi hi hi...