27 Agustus, 2008

Night At The Kantorium

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

12 Agustus, 2008

Jadi Om

Gak terasa masa2 SMA udah hampir 4 tahun berlalu. Berlalu dengan cepat dan penuh makna. Rasanya baru kemaren masih bolos lewat belakang kelas sambil teriak BEBAAAAAAASSSSSSS……..!?, tapi ternyata udah ditunggu pak guru dengan kumis segede gerobak sampah di balik pagar. Pernah juga bolos trus mampir ke bengkel temen sambil ngecat helm dengan motif “Dosa Tanpa Akhir” yang ujung2nya gara2 tu bengkel berlokasi di pinggir jalan protokol, guru Ekonomi lewat depannya sambil tersenyum yang ujung2nya (lagi) mencoret namaku di absennya. Mungkin banyak banget kenangan yang gak bias tertuang semuanya di sini, yang jelas gak jauh2 dari kejahatan mini versi anak SMA aneh.

Mulai dari kelas satu sampe kelas tiga semuanya berlalu dengan indah. Namun dari ketiga tahun itu sama sekali gak ada cewek yang naksir ato minimal melihat tampangku yang minus ketampanan ini. Selain gak punya modal yang cukup mungkin yang bikin mereka ilfil sama aku motto hidupku “ Idon’t Like Mandi” ato “Biar Jelek Asal Udah Lunas”. Whatefa lah, yang jelas semua telah berlalu dengan manisnya sampe detik ini. Dan sebuah lembaran baru hidup udah mulai dibuka sekarang. Kalo dulu waktu barusan lulus yang sering dibicarain pas ketemu temen adalah seputar kuliah dimana ato minimal masih minat kuliah gak, he2. Na sekarang ini paradigma baru telah terbentuk, perang telah dimulai, genderang telah ditabuh, nasi telah menjadi bubur, VCD porno telah dirazia,…..ups. Maap. Banyak pertanyaan varian baru yang sudah banyak bermunculan. Salah satunya : KAPAN MENIKAH???????

Asal tahu aja, menurutku yang dimaksud menikah adalah bener2 hal yang sakral, yang gak boleh sembarangan dilakuin. Misalnya sambil boker, ngupil, apalagi sambil kayang. Semuanya harus dilakukan dengan persiapan yang lumayan matang (asal gak gosong aja). Mulai dari memilih calon, mengenal doi dan keluarga, sampe memilih nama binatang piaraan kelak kalo udah menikah. Fiuh, bener2 tugas melelahkan. Tapi karena menikah itu ibadah, yang jelas pasti semuanya berbuah manis dikemudian hari. Asal kita memupuknye dengan bener2 dan dengan pupuk yang berkualitas, jangan asal pake kotoran dan juga urine ajah, hi2.

Dan yang berhubungan dengan semuanya itu berawal dari info dari beberapa temen. Ceritanya gini, beberapa waktu lalu ada kabar kalo salah satu temen SMA ku udah ada yang melahirkan a.k.a punya anak ato telah berkembang biak (sori, hi2). Adapun nama2 itu adalah sebagai berikut :

1. Ervina, biasa aku panggil pake nama Pulen

Ok. Perkenalan aja dulu. Tapi sebelumnya aku minta maap dulu buat doi, cz telah mencatut namanya dalam dunia gak jelas ini. Yup, Pulen ini adalah temenku SMA sejak 567 SM. Ya GAKLAH!. Temen SMA yang rumahnya lumayan deket dari rumahku, yang bercat putih dan ada pohon mangga di depannya (emang tahu??). Singkat cerita beberapa waktu yang lalu aku dapet kabar kalo doi udah menikah dan punya anak hasil dari hubungannya dengan suaminya, bukan denganku ato dengan kepala sekolah, hi2. pulen ini orang agak kocak dan suka error juga. Dan pas kerumahnya juga aku sempet kaget melihat postur tubuhnya yang telah berubah banget. Berisi dan serba besar. Pokoknya ibu2 banget deh, gak ada unsur kebapakan sama sekali. Anaknya cewek. Namanya aku agak lupa coz agak susah dieja oleh manusia berintelijensi tiarap kayak aku ini. Yang aku inget ada unsur nama bapaknya, bukan namaku. Dan banyak banget yang berubah dari dirinya. Yang gak berubah cuman satu, doi tetep gak naksir aku sama sekali.



coba yang jadi bayi aku.......




2. Dhika (semua koresponden memanggilnya Ganong)

Dhika ini dulu temen yang tergabung juga dalam geng KULUPAN (aKU duLU dua laPAN) perkumpulan anak2 gak jelas dari kelas 2.8. Termasuk juga sebagai kru Band kelas yang namanya gak akan saya sebutkan demi keamanan bangsa dan negara. Baru kemaren aku maen ke tempat Dhika. Doi adalah anggota KULUPAN yang menikah paling awal alias penentu tonggak sejarah perkawinan antar temen, he2. Doi juga dapet piala versi kami, yaitu piala bergilir bagi anggota gank yang telah menikah. Tapi setelah muncul piala itu semua anak jadi saling menerka, siapa yang bakalan jadi nomor duanya. Dan sampe tulisan ini aku rilis, belum ada yang yang berani mengambil resiko itu, hi2. Dhika dikaruniai seorang bocah laki2 yang wajahnya mirip banget sama ibunya. Yang jelas keponakan yang membanggakan Omnya. Tapi takut juga kalo sampe si jabang mengikuti keahlian babenya dalam berusil mania terhadap Om2nya dulu, he2. Beberapa catatan keahlian babenya antara lain : memasukkan kerikil ke knalpot temen, mengganjal tutup busi dengan plastik, memindahkan tutup pentil ke kantongnya (ngutil), dan bla bla bla lainnya. Tapi, semoga semuanya tidak menurun ke darah si kecil, dan dia bisa menjadi anak yang berbakti kepada ortunya serta membuat bangga Omnya. (buat Dhika, maap, aku jujur banget)




ini anaknya Dhika, aku gak ikut bikin, SUER?!



Sedikit rasa bangga muncul, rasanya friendship yang terjalin itu makin erat aja. Dan yang bikin mupeng adalah bagaimana bahagianya mempunyai keluarga yang selalu mendampingi kita. Aku pun berharap banget bisa segera mengikuti kesuksesan mereka. ( Ndutie, I miss u…..)

07 Agustus, 2008

Tim Futsal

Ada yang beda dari futsal kemaren. Kalo dari segi permainan sih gak ada perubahan sama sekali, masih tetep keren dan banyak menelan korban jiwa. Masih penuh dengan adegan2 yang bener2 gak pantas dipandang dengan sebelah mata juling sekalipun. Mulai dari gerakan2 yang menipu lawan maupun kawan, tackling2 keras tanpa tujuan, dan motto yang gak pernah berubah dari jaman nenek mojang dulu “Kalah gak pa pa, yang penting musuh luka-luka”. Sungguh mulia.

Perbedaan itu, disinyalir oleh harian kriminal ibukota, berasal dari perbedaan kostum yang dipakai oleh anggota tim futsal kami. Kostum yang sangat berbeda dari kostum para pemain futsal yang berjasmani dan rohani sehat tentunya. Kostum ini berwarna kehijauan mirip jenggot pertapa yang berlumut gara2 kebanyakan minum Es Oyen. Kostum itu taklain dan tak bukan adalah celana kolor (berwarna) ijo agak kekuningan dengan taburan gambar TEDDY BEAR bertuliskan ALWAYS CUTE FOREFAAAAA….., hi2.



KOLORBERMOTIFTEDDYBEARMAN



Sedikit flashback. Sebenarnya alasan pertama kenapa kita memakai kostum (imut) itu adalah karena sebuah kekhilafan yang maha error. Bermula ketika aku sama temen2 jalan2 ke salah satu pasar swalayan (baca : mall) di Kota Kediri. Tau sendiri kan kalo kota ini adalah kota metropolis nan indah serta superdupermetroseksual, jadi jalan2 kesana merupakan tabiat yang susah untuk dihentikan, meski oleh trantib sekalipun. Nah, pas jalan2 itu aku dan temen2 lagi eror2nya gara2 efek tanggal tua dan juga kelaparan akibat belum makan selama 4 x 24 jam. Salah satu gejala yang paling berbahaya yaitu mata berkunang2. Jadi pas jalan2 itu ceritanya lagi ngeliat tumpukan2 tokai, eh, baju manusia. Dan saat melihat sebuah objek berbentuk kolor yang sebenarnya bukan menjadi objek utama dalam tumpukan itu, aku merasakan ada getaran2 serta suara2 yang berngiang di telinga bagian depanku (emang ada??). Bisikan2 itu terus mempengaruhi otak(error)ku….

Setan Kolor : …..Ambil aku…ambil aku…
Aku : …..hah siapa kamu?? Mengapa berbentuk seperti itu?? Jangan gila dwoooonk..
Setan Kolor : (Buseeeet,)…..aku kolor yang akan membuatmu dan kawan2mu jadi terkenal……ambil aku…
Aku : ….lagi bokek, maksa banget sih?!.
Setan Kolor : Udah CEPETAN! SARAP lu..

Tiba2 suara itu ilang. Bersamaan itu juga tiba2 sebuah kolor berwarna hijau bermotif Teddy bear lagi manyun udah ada di genggaman tanganku. Dan entah mengapa seketika itu juga aku berhasil mempengaruhi temen2 buat beli tuh kolor. AJAIB.
Dan sejak itu juga muncul planning kalo tu kolor bakan di-launch pas futsal hari rebo mendatang. Dengan penuh semangat dan kekuatan zord, akhirnya kami berubah bentuk menjadi KOLORBERMOTIFTEDDYBEARMAN.

Dan kekhilafan itu pun berlangsung sampe kemaren malem.

Yang gak pernah berbeda dari semua kebodohan2 yang selama ini terjadi adalah budaya BANCI FOTO. Berpose biadab di depan kamera sambil nyengir2 najong adalah adat2 istiadat yang telah turun temurun dari nenek mojang kami (baca : nenek moyangku). Karena kami percaya bahwa kekuatan kami saat futsal nanti akan bertambah besar dan bertenaga jika kita bisa berfoto dengan pose sehina mungkin.



foto bersama Setan Kolor (yang pake rompi ijo-red)



Dan karena itu juga tim kita menang dengan skor yang gak keitung lagi. Rasanya saat mo nge-shoot bola gitu jadi enteng dan bewibawa banget berkat kostum KOLORBERMOTIFTEDDYBEARMAN. Oper2 bola yang sulit pun bisa dihandle dengan mudah berkat aerodinamika kolor sakti ini yang sangat mendukung. Aura2 kemenangan pun terasa banget di deket selangkangan. Kalo gak percaya bisa pesen sekarang via email ato surat berpanah dengan alamat pojokan keranjang pasar swalayan Golden Kediri P.O. BOX 666. Silahkan order, dijamin dalam ((3 x puasa) + (3 x lebaran)) Bang Toyib bakalan pulang sambil nganter tuh kolor.



anytime, anywhere,....;-)



Dan futsal semalempun berakhir dengan erangan nafas panjang disertai peluh yang membanjiri tubuh semua pelakunya.......... Sebuah malam yang gak bakal aku (dan temen2 khilafku) lupakan. Tim FUTSAL KOLORBERMOTIFTEDDYBEARMAN telah terbentuk, dan tidak akan bisa dibubarkan sampe Bang Toyib berangkat merantau lagi.

06 Agustus, 2008

Menuju Puncak

Kayaknya emang agenda buat berhedon ria akhir2 ini gak pernah abis kelihatannya. Belum kering jemuran kemaren dari Pantai di Tulungagung, kemaren udah muncul ide lagi buat maen ke tempat yang sempet jadi serem gara2 mo meletus (katanya). Gunung Kelud. Karena ada sumber yang mengatakan kalo sekarang aksesnya udah gak ditutup lagi kayak beberapa waktu yang lalu. Gak tahu kenapa kok segmen kita buat jalan2 rata2 selalu wisata alam, alasan selain GAK PUNYA DUIT LEBIH mungkin lebih tepatnya karena udah sering lihat hal2 yang gak natural. Contohnya dagu dari silicon, dada besar yang ternyata diganjel pake botol, bahkan pura2 buntung di perempatan tapi kalo ada Satpol PP bisa lari ngibrit, he2. Memang ternyata untuk bertahan hidup banyak yang bisa dilakukan meski sebenarnya bener2 gak natural.

OK. Berangkat berlima sama temen2 dari Kota Kediri sekitar jam 11 siang. Panas bercampur laper gara2 belum sarapan (sebuah cara yang telah jamak dilakukan oleh para proletar untuk mengurangi biaya makan disaat libur) dari pagi. Sampe akhirnya mampir ke sebuah warung makan yang sangat mewah (mepet sawah), yang terdapat menu2 makanan yang layak dijadikan serangkaian wisata kuliner. Menunya ada Pecel Punten (bukan Punten yang berarti permisi lho, tapi sejenis makanan mirip nasi yang dipadatkan), TongKil (Lontong Kikil), Bakso, sama minumnya Es Degan. Dan pemandangan yang memilukan terjadi saat salah satu kru yang tidak mau disebutkan namanya dengan jelas, harus terpaksa (baca : dipaksa) melayani nafsunya sendiri a.k.a swalayan, hi2. Bukannya mo ngapain, tapi disaat doi bener2 kelaparan dan pengen menyantap semangkok bakso, terpaksa harus mengambil menunya dengan tangan kecilnya yang tidak berdaya itu. Bukan karena warungnya elit , tapi lebih dikarenakan ramenya pembeli jadi musti jualan sendiri, OHHHHHHHH…..

Setelah perut terisi kita berlima segera take off menuju Gunung Kelud.

Pada awalnya sempet bayangin kalo tar di sana bakalan dingin mirip2 waktu ke Sedudo dulu. Tapi impian itu sirna seiring mulai dicernanya makanan di perutku oleh cacing2 berukuran naga. Yang ada banyak sekali kepala gundul, ups, lahan yang udah bener2 tandus dan terlihat pembabatan hutan di sana-sini. Meski benernya otakku sering eror, tapi kalo ngelihat adegan biadab kaya gini timbul juga rasa marah sama si pelaku. Cuman kalo doi berbadan tegap serta membawa gergaji mesin sambil teriak2….I’LL KILL You….Kill You….KILLLLLLLLL YOUUUUUUUUUUUUUUUU..?! rasanya jadi pengen lari aja dey, hi2.
Ternyata emang bener, manusia gak pernah ada puasnya. Udah gak bayar minta nambah lagi….(ngomong apa sih??).

Kalo di text yang biasa dinyanyiin bilang di kiri sama kanan banyak pohon cemara, di sini banyak banget yang namanya pohon nanas. Ato mungkin lebih tepatnya perkebunan nanas. Tau nanas kan?? Adiknya duren. Gak usah dibayangin betapa asyiknya kalo kita telanjang sambil lari2 melewati perkebunan itu, pasti nyampe ujung cuman tinggal …..nanasnya aja, gak pake telor sama pisang. Kontur tanah yang miring dan kering banyak terdapat di sini. Meski dari jauh kelihatannya indah banget mirip di iklan2 supermi gitu ternyata aslinya juga gak gitu2 amat. Tapi ada yang menarik selama perjalanan kesana. Ada salah satu tempat di bagian ruas jelan kesana yang katanya ada gaya grafitasi yang ‘aneh’ gitu. Sempet juga dulu beredar berita kalo disitu banyak minta tumbal gitu (yakin, pasti yang ngeberitain majalah POSMO!). Dan keanehan itu langsung bikin kita jadi kreatip nyari kaleng softdrink buat ngebuktiin dongeng tersebut. Bener. Kontur jalannya rata ato lebih pasnya sedikit menanjak. Tapi kalo pas kita taruh kaleng gitu doi langsung aja ngacir ke arah yang menaik tadi. Bingung?? Copot baju anda dan taruh jepit rambut pada titit kebanggaan anda. Begini, di situ gak berlaku grafitasi sebagaimana mestinya kayak yang terjadi di closet kamar mandi kita di mana objek yang ada di sekitar situ pasti jatuhnya ke bawah, minimal mengalir ke bawah dey. Kaleng tadi kalo ditaruh gitu nggelinding aja ke arah yang salah dan tidak lazim seperti kaleng2 sebayanya. Kalo masih nekat gak paham kesono aja sendiri dan buktiin bahwa teori kalo kita berlima ganteng adalah benar.



puncak kenikmatan.....mendaki



Setelah puas menjadi orang pinter temporer, kita lanjutin ke atas menuju kawah yang katanya sekarang udah gak perawan lagi, coz udah ngelahirin banyak batu2 yang gak diinginkan oleh ortu beserta pacarnya, hoekkkkz?!. Sempet juga wabah menular kami menginfeksi udara di sana. BANCI FOTO!. Berpose layaknya di Tembok Cina dengan background gunung beserta kabut tebal pertanda hawa di sana emang dingin. Setelah nyampe parkiran barulah nyadar ternyata kita musti jalan lagi kalo pengen ngelihat dengan telanjang kawah yang dimaksud. Di petunjuknya ada juga sungai belerang yang konon bisa meneyembuhkan penyakit2 elit kayak panu, kadas, kurap, kutil, dan temen2nya. Tapi yang bikin gak jadi sembuh ya medan yang dilalui itu. Tangga dengan anak tangga berjumlah 500 biji lebih dikit. Kita tahu coz ada salah satu member yang ikhlas mengabdikan dirinya untuk menjadi tumbal di sana, NGITUNG maksudnya!?. Pas turun sih masih ada ketawa2 ala turis najong gitu, tapi pas balik ke atasnya udah mirip ikan koki yang mangap2 gara2 keabisan kentut. Ngomong aja sampe pake spasi rasanya, bener2 gak bisa bayangin gimana rasanya kalo tiap pagi lari bolak-balik sambil gendong kuda yang ngajak adik2nya. Asik dan menyehatkan tentunya.



buktikan sendiri?!



Selesai dari sungai belerang kita masuk ke terowongan menuju kawah. Mungkin panjangnya sekitar 100 meter an lah. Tapi gelapnya minta duit boz. Gelap, pengap, lembab, berlendir, hangat,….bla..bla …bla……(otak bo**p). Masuk bareng2 gara2 gak berani sendiri2. Pas di dalem gitu rasanya takut banget kalo tiba2 runtuh, claustrophobia-lah bahasa Nganjuknya. Apalagi kalo tiba2 ada nenek berambut putih , berjalan bongkok, kemudian nanyain nomor hape gitu, ampun deh. Tapi semuanya bisa dilalui berkat kesabaran dan keteguhan hati buat bisa berlari sekencang2nya karena ternyata 139 % dari koresponden berlima tadi adalah PENAKUT. Sampe di kawah penyakit kambuhan jadi banci foto kumat lagi. Berlatar belakang sebuah kejadian natural di mana sebuah kawah berbentuk danau kini telah berubah menjadi sebuah gunung kecil mirip kerucut dengan asap belerang yang mengepul di batu2nya. Mahakarya yang Mahakuasa. Gak ada yang gak mungkin (termasuk membinasakan 5 banci foto dalam sekejap tentunya). Beberapa menit di sana sudah lumayan membuat dingin tubuh putih ini, ..hoekz!?. Kami sepakat buat segera pulang karena ada salah satu koresponden bilang tadi lupa belom matiin kompor minyak di rumah, hi2. Tapi sebelum turun kita sempetin buat menikmati hangatnya mi goreng instan beserta segelas kopi di puncak Kelud. Bener2 tempat yang bagus buat kita berintrospeksi diri.



banci foto abadi.....;-)


NB : Di atas sengaja tidak diceritakan kalo sebenernya pas kita beli tiket masuk ada cewek (penjual tiket) yang cakep banget sampe bikin tetangganya pusar kesemutan, hi2. Bukannya apa, karena sampe sekarang belum bisa dijelasin sebenarnya siapakah/apakah dia. Karena waktu di loket cuman terlihat separuh dadanya aja sampe kepala. Kami sebagai ilmuwan belum berani memutuskan apakah doi wanita betulan ato jadi2an. Takutnya ternyata separuh badannya adalah ular bersisik emping, ato lebih parah lagi kalo doi ternyata separuh laki separuh cewek. Nanti aku kabarin dey …;-)